Kenikmatan (yang selfish?)

Ada dua kenikmatan yang saat ini sedang gue idam-idamkan, tapi kalo gue wujudkan sepertinya gue terlalu egois. Kenikmatan itu adalah Menulis dan Tidur. Bukan sekedar menulis dan bukan sekedar tidur.
Kenikmatan menulis disini adalah kenikmatan ketika gue bisa menulis sepanjang waktu yang gue mau, sebisa ide gue mengalir, tanpa dibatasi oleh waktu dan kewajiban-kewajiban seperti 'Waks! Gue belom masak!' atau 'Hah, rumah belom diberesin.' atau 'Duh, udah hampir subuh, gue blom tidur. Besok kudu bangun pagi n nyiapin anak sekolah.' atau 'Wah, sebentar lagi anak gue pulang sekolah.' atau 'Huu.. pengen nulis tapi anak gue ngajak maen.' Hal-hal duniawi semacam: piring belum dicuci, makanan belum dimasak, rumah belum dibersihkan, dan anak belum dimandiin, dll dsb.
Tidur pun begitu. Sepertinya sudah lama sekali sejak terakhir gue bisa tidur sepanjang yang gue mau dan kapan gue maunya... it's been a long time.
Dan ketika gue benar-benar kepengen merasakan kenikmatan itu, hati kecil gue berteriak: selfish! Ketika gue memilih profil seperti yang sekarang gue miliki, gue sadar dengan konsekuensinya. Dan bila itu berarti kenikmatan gue harus ditunda (yeah, ditunda), so be it. Karena ketika kenikmatan itu dihadapkan pada kewajiban-kewajiban lainnya, kenikmatan gue itu seperti tak penting. Sungguh tak penting. Tapi, yang namanya kenikmatan, rasanya tetap nikmat toh?

Ada saran?

0 comments:

Blogger Templates by Blog Forum