the Parents Code

Sejak Hikari mulai mengerti kita ngomong apa, saya dan Papap harus menciptakan kode-kode bahasa tertentu supaya Hikari tidak tahu hal-hal tertentu yang kita tidak ingin dia tahu (he?).
Misalnya begini: Saya sedang nyuapin Hikari dan nasi di piring sudah hampir habis. Berhubung saya lihat Hikari masih asyik makan -belum minta berhenti- saya kasih kode ke Papap supaya diam-diam menyendokkan nasi lagi ke piringnya. Mengapa harus diam-diam? Soalnya kalau terang-terangan, Hikari jelas menolak nambah. Dia kan bisa makan banyak kalau dalam keadaan tidak sadar. Tidak sadar kalau sedang makan, gitu loh. Nah, supaya rencana kita berjalan lancar, saya dan Papap bertukar kode, entah pakai gesture atau pakai bahasa planet entah berantah.
Dulu-dulunya, saya dan Papap bisa pakai bahasa Inggris. Sekarang? Weleh! Dia bisa ngerti kalau kita pakai bahasa Inggris. Dulu-dulunya, kita bisa sedikit-sedikit pakai bahasa Jepang. Sekarang? Hayaahhh! Bahasa Jepang Hikari lebih canggih komplit dari kita!!! Beberapa saat, kita sempat pakai bahasa isyarat yang kadang malah bikin kita salah paham atau ketawa ngakak duluan secara ini bahasa gak bisa ngebedaan antara beneran berkomunikasi atau sedang niru-niru monyet. Berhubung bahasa isyarat ini lebih banyak gagalnya dari pada berhasilnya, kita menciptakan bahasa atau kode baru.
Misalnya begini: kalau saya minta Papap mengambilkan tambahan nasi, saya akan bilang, "Pap, nas-nasnya di tam-tam." artinya Nasinya ditambah. Atau kalau Papap kasih kode ke saya bahwa Hikari harus segera tidur, dia akan bilang, "Mam, hab-hab ini dia tid-tid." artinya Habis ini dia tidur. Namun seperti biasanya si Papap, yang reankarnasi polnya Benyamin Sueb, sering pakai kode ini seenak jidatnya. Misal si Papap bilang gini: Ak-ak lap-lap nih. Artinya? Aku lapar nih. Yang tentu saja langsung saya jawab: Mandi sana! *sama gilanya*

Sudah beberapa lama kita survive dengan kode-kode begini. Si Hikari juga sepertinya tidak ngeh kalau kita sedang ngomongin dia. Sampai tadi pagi...
Sambil makan pagi, sebelum dia berangkat sekolah, dia menunjuk mainannya yang berbentuk jalanan. Dia punya dua set jalanan mobil ini. Sambil mencolek Papap, Hikari bilang begini, "Pap, jal-jalnya gan-gan ya." (jalanannya ganti ya -ed)

Gubrak!!!
Jadi selama ini dia ngerti kita ngomong apa???

0 comments:

Blogger Templates by Blog Forum