Aren't you glad we are not Japanese?

Rame-rame para pengurus negeri belum selesai juga. Bukannya menonton dengan seksama, saya memilih tidur. Pesimistis? Trauma? Apatis?
Gak. Capek aja setelah seharian kerja jujur.

Kalau saya boleh menggunakan gaya saya dalam mengatasi keruwetan negeri ini, saya mungkin akan menghabiskan satu generasi untuk memunculkan pembaharuan. Mirip-mirip dengan teknik menghilangkan bekas jerawat dan bolong-bolong di wajah lah. Kan harus dikelupas dulu kulit paling luar wajah kita itu supaya bisa mendapatkan kulit wajah baru yang segar, muda, dan sehalus pantat bayi. Caranya bisa dengan diolesi obat kimia yang ampuh sekelas air keras atau disinari laser. Walaupun hal ini juga tergantung dari seberapa tebal lapisan kulit wajah kita, seperti juga tergantung dari seberapa tebal lapisan generasi negeri ini yang bopeng-bopeng.

Bila mengelupaskan satu generasi terlalu sadis, mungkin bisa melakukan seppuku? Bunuh diri model Jepang yang caranya adalah dengan menyayat perut sampai usus terburai lalu mati? Mungkin karena Jepang hanya menjajah negeri ini sesingkat 3.5 tahun, mati gaya usus terburai tidak menjadi tren bagi para pengurus negeri ini. Tapi, coba bayangkan apa yang terjadi seandainya seppuku menjadi tradisi di negeri ini juga...
1. Hari-hari belakangan jumlah orang bunuh diri gaya usus terburai mendadak meningkat tajam.
2. Rumah sakit -terutama bagian kamar mayatnya- penuh.
3. Polisi kehabisan tenaga untuk menyidik.
4. Petugas medis dan ambulan kehabisan napas mengambil pelaku bunuh diri dari tempat kejadian ke rumah sakit.
5. Lokasi-lokasi pemakaman tertentu padat manusia.
6. Karena lokasi-lokasi tertentu mendadak padat, macet muncul dimana-mana.
7. Pengurus negeri yang tersisa harus ngelayat kesana kemari.
8. Karena pengurus negeri yang tersisa harus ngelayat, negeri yang diurus mereka pun terbengkalai.
9. Karena negeri terbengkalai, rakyat miskin bertambah banyak.
10. Karena banyak yang mati bunuh diri, para pemuka agama ramai-ramai mengutuk mati gaya baru ini.
11. Karena pemuka agama mulai main kutuk-mengutuk, rakyat kesal dan melakukan demo.
12. Ketika rakyat kesal, fesbuk penuh dengan acara dukung mendukung.
13. Jumlah dukung mendukung di fesbuk menjadi meningkat membuat media massa belingsatan karena bad news is good news.
14. Media massa keranjingan menayangkan urusan bunuh diri sampai urusan dukung mendukung di fesbuk.
15. Karena media massa keranjingan menayangkan urusan-urusan yang dimulai dari para pengurus negeri, film kesayangan saya CSI tidak ditayangkan sampai waktu yang tidak ditentukan.

*mikir*

Ganti teknik lain aja ya?

4 comments:

    Tanto jadi hadiah ulang tahun yang paling digemari, lantas tukang jagal sapi beralih profesi jadi kaishakunin.

    tsk tsk tsk.....
    and i thought I am COMPLICATED. :-D

    n daff thought i am complicated.
    n i thought i am imaginative.
    u beat us all, kop :)

    hmmpss... sesek nafas nih...
    i AM glad we're not japanese, hahaha!

Blogger Templates by Blog Forum