Senyummu Mahal

Sebagai pelanggan jalan tol Jagorawi terus ke tol Wiyoto Wiyono sampai mentok, saya hapal betul kelakuan ruas-ruas tol itu. Jarang cakepnya. Sampai-sampai para host di radio yang rajin menginformasikan kondisi jalan tol (mudah-mudahan amalan mereka diterima Tuhan!) cuma punya kosakata terbatas mulai dari 'antri, padat, padat-banget-percaya-deh-sama-gue'.

Kondisi ruas tol seperti itu ya wajar bila dilihat dari latar belakangnya: jumlah mobil yang luar biasa dan ketiadaan jalan arteri. Karena itulah saya tidak mengharapkan petugas loket tol yang setiap jamnya mengurusi pengguna ruas tol yang ribuan jumlahnya bisa-mampu-mau tersenyum pasa saya. Forget customer service 101. Masih bagus mereka gak asma kena asap hitam dari ribuan mobil yang lewat.

Saya pun maklum dengan ketiadaan senyum dan wajah lurus petugas loket yang tidak merespon ucapan terima kasih saya. Sampai saya menemukan senyum terhangat di gerbang tol Cimanggis.

Kalau anda pernah lewat gerbang tol Cimanggis dari Jakarta atau ke Jakarta, anda akan menemukan petugas-petugas loket penuh senyum dan rajin berucap terima kasih. Malah sapaan Selamat Pagi/Siang/Sore/Malam tidak pernah lupa diberikan. Suatu kehangatan yang seringkali membuat hari saya cerah. Thank you, you guys. Your smile has probably helped a lot of people survive another day.

Smile, and the world smiles with you.

Sent from my E71 Nokia phone

2 comments:

    :)

    *datang2 pasang senyum, semoga melelehkan hati*

    :)

    eh, ga mau kebanyak ah, tar malah kena timpuk :))

    lo yakin itu bukan GRIN? :-D

Blogger Templates by Blog Forum