Friday, October 28, 2005

EUREKA!

Rasanya seperti menemukan sepengki dunia baru sewaktu Papap menelpon dari supermarket.
"Mam, ada labu siam nih. Mo dibeliin gak?"
Sudah hampir setahun saya disini, oh, tapi saya baru ketemu wajah labu siam alias hayato sekarang. Eureka! Begitu lah perasaan ini berkata. Apa lagi udah deket Lebaran yang mana biasanya sayur godog beserta lontongnya selalu tersedia dirumah Mama-Eja. Alhamdulillah. Waktunya itu pas bukan main! Apalagi si Ully yang udah 2 tahun disini, gak pernah ketemu sama labu siam tersebut!
Sebenernya, hidup di Jepang sini sering berasa seperti menjadi cave man aja. Apa-apa, hal-hal yang kecil-remeh-temeh-tak-begitu-penting bila ditemukan, bisa menimbulkan euphoria EUREKA! Waktu Papap lagi ngidam bikin acar, ngidamnya harus ditunda karena gak punya cuka. Keliling-liling supermarket sana sini sampai beberapa kali hanya untuk menemukan 'the one'. Sampai kemudian, pada suatu hari, kita berhasil 'membaca' kanji cuka. Hari itu Papap pulang dengan senyum lebar.... Begitulah perjuangan kami si cave men. Kalo barangnya yang tidak ada, ya kanji or bahasanya yang tak terbaca. Sejauh ini daftar makanan eureka kita adalah labu siam, kangkung, kopi (iya, kopi yang rasanya pas di lidah gw), mie halal, bayam (yang namanya horenso), dan... ntar kalo inget ditambahin :) Yang menambah perasaan euphoria itu menjadi bertambah hebat adalah kalau semua barang diatas ditemukan di Honjo, di supermarket lokal, dan bukannya harus pergi ke toko Indonesia or Thailand di Tokyo. Begitu looh...
Bukan cuma makanan (apalagi yang terdapat di resep Indonesia) yang bisa bikin saya berteriak Eureka! tapi juga barang-barang lain seperti: plastik penyimpan pakaian yang kalo disedot dengan vacuum akan mengecil. Yang kemaren sudah menyelamatkan baju-baju kita waktu pindahan. Cocok untuk bepergian yang artinya koper bisa muat banyak karena baju-baju yang biasanya 'mumbul' bisa kempes. Benar Eureka!
Trus ada juga penyelamat jiwa saya yang bikin saya bisa bepergian kemana-mana (di Jepang maksudnya), dengan nyaman, tenang, tanpa lecet dan tetep modis (gak penting yak?! hehehe...), yaitu stocking cuma sebatas kaki bawah yang tumit stockingnya tebal sehingga anti lecet, seperti pada gambar di kanan ini. Sekarang saya bisa pake sepatu pantopel (begimana sih tulisan sebenernya?) tanpa harus pake kaos kaki dan... tentu saja tanpa lecet! Barang ini akan saya beli banyak buat persediaan di kampung nanti hehehe...
Lalu ada juga kantong berjaring yang disini terjual bebas, yang gunanya adalah agar untuk supaya baju-baju yang biasanya melar kalo dimasukkan ke mesin cuci menjadi alhasil waladalah tidak melar. Kaos bahan wool, kaos kaki, pakaian dalam yang biasanya kudu dicuci tangan karena tidak bersahabat dengan mesin cuci, berkat kantong jaring ini bisa menjadi teman setia mesin cuci. Sebagai info nih ibu-ibu, kantong jaring ini gak ada di Jakarta. Percaya deh sama saya! Jadi ceritanya begini: waktu mami saya membeli mesin cuci baru awal tahun ini karena mesin cuci setia kami selama puluhan tahun sudah ogah kerja lagi, di manual booknya yang berbahasa Inggris ada tulisan bahwa baju-baju yang bukan sahabat mesin cuci harus dicuci menggunakan jaring. Ada gambarnya segala loh. Masalahnya, menurut mas penjual mesin cuci di 'pasar modern' paling besar di Jakarta ini, jaring itu tidak ada dan tidak pernah ada di pasar tersebut. Pun setelah kita menyusuri pasar-pasar besar yang lain, tidak ada yang menjual jaring ini. Apakah karena si mesin pun bukan buatan kampung saya? Gak ngarti lah. Jadi, begitu saya menemukan kantong jaring ini disini, saya langsung menelpon mami di kampung.
"Mam, ada kantong begini gini gitu disini situ sini sana begitu begini loh."
Mami saya di kampung langsung pesan 20 biji dalam berbagai ukuran! Serius!
Masih tentang urusan mencuci, satu barang lagi yang juga membuat mata saya yang besar ini berbinar-binar adalah tentang gantungan baju. Wahai orang-orang kampung saya, disono ada gak sih gantungan model begini? Yang satu gantungan terdapat banyak jepitan sehingga menghemat tempat?! Saya sih dulu belom pernah nemu. Cita-cita saya, membawa barang berharga ini pulang kampung...
Image hosted by Photobucket.com Image hosted by Photobucket.com
Sebenernya ada banyak lagi barang remeh temeh begini yang pernah membuat saya berbinar-binar berdegup-degup berteriak-teriak EUREKA! Apalagi penemuan-penemuan yang canggih nan berguna seperti alat anti ketinggalan barang yang kalo kita beranjak pergi tapi kelupaan bawa handphone misalnya, si alat akan berteriak "No Cellphone". Disini banyak bertebaran saya temukan. Tapi karena saya takut agak ngeri dianggap pesan sponsor, saya kira cukup la yaw contoh kasus Eureka nya.
Moral ceritanya: Kenapa saya tak pernah menemukan barang-barang seperti tersebut di atas di kampung ya?

catatan: ketemu gambar labu siam dari google images. Gambar yang lain sih motret ndiri dong. Maapin juga bahasa saya. Sengaja, euy! :)

No comments:

Post a Comment