Sekeluarnya kita dari minimarket di depan komplek, seorang bapak memarkir motornya di dekat kita. Hikari menggoyangkan tangan saya.
"Ma, bajunya TENTARA."
Si bapak berkumis berbadan besar itu memang memakai jaket loreng.
"Iya."
"Ma," dengan suara lebih kencang dan tangan menunjuk, Hikari menyambung, "BAPAKNYA PERUTNYA GENDUUUUT, TAPI BAJUNYA TENTARA YA!"
That, ladies and gentlemen, is what I call freedom of speech going bad...
kikikik... emaknya pasti pengen kabur detik itu juga... :D
ReplyDeleteThat, ladies and gentlemen, is what I call honesty
ReplyDeleteso, apa komentar si Bapak...? ada sisi kearfian lain ketika kebebasan berbicara makin menjadi-jadi, kita malah akan makin toleran atas apa pendapat orang...:p
ReplyDeletehuahaha...jujur banget anakmu. kids can be cruel, eh? hihihi...
ReplyDeletesambiL dipegang2 ga perutnya hueheuhue....
ReplyDeletebad for you ya maksudnya dev. hahahahaha. dipelototin si tentara ndut itu...
ReplyDeletebwakakakkaak, si bapak cuma bisa tersenyum kecut sambil memlintir kumis pak radennya :D
ReplyDeleteyah, cukup mengingatkan si bapak utk sit up lagi...hahahah
ReplyDelete