Status, entah itu soal pernikahan, pendidikan, harta kekayaan, pekerjaan, dsb, ternyata penting bagi banyak orang.
Entah ya, bagi saya. Seingat saya, soal yang satu ini agak konyol kalau dipenting-pentingkan
Satu-satunya status yang saya pentingkan adalah saya istri sah dan satu-satunya dari seorang Papap. Bagaimana dengan para hadirin sekalian?
Soal status ini muncul karena kelakuannya Hikari.
Gara-gara sering dikasih penjelasan bahwa "kalau mau punya uang harus bekerja", dia mempunyai definisi sendiri tentang punya uang dan bekerja.
Hari itu, Hikari pulang sekolah langsung ke rumah Eyang. Malamnya, saya dan Papap bertemu dia lagi di rumah Eyang Kakung Buyut untuk memperingati 40 hariannya Eyang Uti Buyut. Begitu saya dan Papap keluar dari mobil, bapak saya langsung memanggil kami.
"Kamu tau gak apa yang dikerjain Hikari tadi siang?"
"............"
"Begitu embaknya gak liat, dia keluar rumah..."
Deg. Jantung saya hampir copot.
"Dia keluar rumah bawa cangkir...."
Papap melirik saya.
"Trus dia ke jalan utama komplek dan nongkrong di pinggir jalan..."
Saya dan Papap lirik-lirikan sembari sakit jantung.
"Sambil pegang cangkir, dia jongkok di pinggir jalan, MINTA-MINTA UANG SAMA YANG LEWAT!!!"
Plas! Saya dan Papap tertawa terbahak-bahak. Tapi ternyata bapak saya sudah sakit jantung duluan.
Hikari pun lalu diinterogasi.
"Kenapa?"
"Maksudnya apa?"
"Mau kamu apa?"
dsb dst dll...
Jawaban Hikari singkat. Dan polos.
"Aku mau cari uang. Aku bekerja cari uang...."
Cerita belum selesai sampai disitu. Sepertinya saya dan Papap sudah terlalu cepat tertawa.
Rupanya, saat si pengasuh Hikari menyadari kalau anak asuhnya menghilang, dia langsung blingsatan mencari ke seluruh penjuru dunia. Begitu ditemukan, teriakan si pengasuh yang pertama kali keluar dari mulutnya adalah...
"YA ALLAH HIKARIIIII... KAMU ANAK ORANG KAYA GAK BOLEH MINTA-MINTA BEGITUUUU!"
Dan teriakan itu didengar pula oleh seluruh penjuru dunia.
Bagi pengasuh Hikari, status itu penting. Benar atau salah bahwa kami orang kaya, tidak terlalu penting.
Bagi kami, teriakan si pengasuh yang penting. Kami menghindari datang ke rumah orang tua saya sampai semua tetangga orang tua saya lupa insiden itu. Mungkin sampai kami benar-benar jadi orang kaya...
huihihihih, jadi kalo miskin boleh minta-minta ya, heran ya kok kepikirannya kesitu bukan bantuin eyang ato apa gitu :D
ReplyDeleteayo, sudah boleh ke rumah itu lagi sekarang. bukunya sudah laku kan?
ReplyDeletehihihi...hikariiiiii... ampun deh, pikiran anak2 emang sulit ditebak :))
ReplyDeletehuahahahaha Hikari tanteDAY ikutan duooong nongkrongnya huahahaha
ReplyDeletestatus gue masih nungguin si empunya rumah baru masang internet...
ReplyDelete