Mars, Venus and Papap
Sunday, January 18, 2009 by Mariskova
MetroTV menayangkan wawancara Desi Anwar dan penulis buku self-help terkenal John Gray: Men are from Mars, Women are from Venus . Papap menonton acara itu dengan serius. Ehem.
Sewaktu saya ikutan menonton, John Gray sedang berbicara, "bila ada masalah, perempuan cenderung menceritakan dengan mendetil awal masalah, alasan masalah itu bisa terjadi, apa yang dirasakannya, apa yang dilakukannya. Sementara itu, pria yang mendengarkan perempuan itu bercerita akan tidak sabar menunggu akhir dari cerita yang akan menjelaskan solusi yang diambil si perempuan."
Pendamping John Gray, seorang laki-laki Indonesia, tertawa rada ngenyek.
"Apa itu berarti perempuan tidak bisa memberikan solusi?" tanya Desi Anwar. Sepertinya dia sedang kepanasan.
John Gray meluruskan.
"Bukan. Sebenarnya yang dilakukan para perempuan adalah menjaga sopan santun. Mereka tidak mau terlihat sok tahu dengan menceritakan solusi di awal cerita mereka. Mereka mencari keikut sertaan para pendengar cerita mereka."
Tiba-tiba Papap seperti mendapat pencerahan.
"Tuh, jadi perempuan itu, Ma, pengen bersopan santun, gak mau kelihatan sok tahu, gak mau langsung ngasih solusi. Supaya sopan maksudnya."
Saya yang tadinya sudah hampir masuk kamar spontan berbalik.
"Aku gak gitu tuh. Kalo mau ngasih solusi, ya ngomong aja. Gak usah ribet cerita panjang lebar."
Papap melengos.
"Yaaah, itu kan perkara sopan santun seseorang...."
Is he trying to tell me something?
Sewaktu saya ikutan menonton, John Gray sedang berbicara, "bila ada masalah, perempuan cenderung menceritakan dengan mendetil awal masalah, alasan masalah itu bisa terjadi, apa yang dirasakannya, apa yang dilakukannya. Sementara itu, pria yang mendengarkan perempuan itu bercerita akan tidak sabar menunggu akhir dari cerita yang akan menjelaskan solusi yang diambil si perempuan."
women complain about problems because they want their problems to be
acknowledged, while men complain about problems because they are asking for
solutions -wikipedia
Pendamping John Gray, seorang laki-laki Indonesia, tertawa rada ngenyek.
"Apa itu berarti perempuan tidak bisa memberikan solusi?" tanya Desi Anwar. Sepertinya dia sedang kepanasan.
John Gray meluruskan.
"Bukan. Sebenarnya yang dilakukan para perempuan adalah menjaga sopan santun. Mereka tidak mau terlihat sok tahu dengan menceritakan solusi di awal cerita mereka. Mereka mencari keikut sertaan para pendengar cerita mereka."
Tiba-tiba Papap seperti mendapat pencerahan.
"Tuh, jadi perempuan itu, Ma, pengen bersopan santun, gak mau kelihatan sok tahu, gak mau langsung ngasih solusi. Supaya sopan maksudnya."
Saya yang tadinya sudah hampir masuk kamar spontan berbalik.
"Aku gak gitu tuh. Kalo mau ngasih solusi, ya ngomong aja. Gak usah ribet cerita panjang lebar."
Papap melengos.
"Yaaah, itu kan perkara sopan santun seseorang...."
Is he trying to tell me something?
Yes, Marikop. he was trying to tell you something. Jadi gini,...papap hanya bereaksi terhadap apa yang dikatakan di TV itu karena papap merasa itu adalah waktu yang tepat untuk memebri kan sebuah pelajaran berharga tentang peruntutan masalah dan penyelesaiannya dalam versi co vs ce. Sebenarnya papa bisa saja langsung mengatakan apa yang ada di dalam pikiran beliau. Tetapi menurut ilmu pragmatis yang gw yakin papa pelajari di fakultas kedokteran, semua itu tidak harus disampaikan seperti apa adanya. Di saat yang tepat, eaktu yang tepat, kita hanya harus berbicara sedikit saja untuk menyampaikan maksud kita. (Gw co pa ce, sih? Kakakkakakakkak)
gue rasa Je, bukan begitu deh pikiran si papap. coba tebak? hehe..itu dia masalah sopan santun (reference noun nya gak gue bahas lohh)
hahaha....kira2 apa ya?
emmm...di acara itu ada ga disebutkan mahluk mars ngomongnya selalu tersirat, ga to the point? kok kebalik?