Belanja bersama Papap
Monday, March 23, 2009 by Mariskova
Minggu malam di toko AceH dekat rumah. Saya dan Papap sedang berbelanja. Papap mencari cover stir mobil baru untuk mengganti cover yang lama. Begitu masuk toko, Papap langsung menarik tangan saya sementara kaki saya tadinya berniat melangkah ke arah yang lain.
"Jangan kemana-mana dulu. Kan kamu yang pake mobilnya jadi kamu ikut milih."
Kami ke rak peralatan mobil. Ketemu bendanya.
"Yang mana?"
"Gak ada yang cakep."
"Namanya juga stir."
Saya mikir. Iya juga sih.
"Yang abu-abu ini aja ya?"
"Gak mau. Banyak tonjolannya. Pegel."
"Yang ijo?"
"Gak mau. Norak."
"Yang coklat?"
"Itu lebih norak."
"Ya udah kalo gitu yang ijo." Papap berdiri bertolak pinggang mengagumi rak itu.
Saya menyerah berkomentar. Gak penting juga lagian.
"Yah, harganya 30 ribu!" seru Papap.
"Kenapa? Kemahalan?" tanya saya gak ngerti.
"Enggak. Aku gak bawa cash. Malu kalo pake card cuma bayar 30 ribu. Kamu belanja lagi deh..."
Sebelum dia berubah pikiran, saya cepat-cepat melangkah ke tempat lain.
5 menit kemudian, saya mulai sibuk.
Papap juga masih sibuk.
20 menit. Saya masih sibuk.
Papap gak kelihatan lagi.
30 menit. Saya tetap sibuk.
Papap gak kelihatan.
Hampir 1 jam. Saya masih sibuk.
Papap gak kelihatan.
1 jam 30 menit. Saya selesai sibuk.
Papap gak kelihatan.
100 menit kemudian, saya berjalan dari ujung ke ujung.
Papap gak kelihatan.
Hampir 2 jam, saya masih berjalan dari ujung yang lain ke ujung yang lain.
Papap masih gak kelihatan.
2 jam, saya masih berjalan muter-muter.
Papap gak kelihatan dan saya dihampiri penjaga toko laki-laki yang sudah sejam memperhatikan saya.
"Ada yang bisa dibantu, Bu?"
"Ada."
Penjaga toko tersenyum manis. "Mencari apa?"
"Mencari suami saya."
Senyumnya langsung hilang.
Papap saya temukan sekitar 15 menit setelahnya, beserta selusin miss calls dari saya.
"Iya, hpnya di silent."
"Belanja apa?" tanya Papap.
Saya tunjukin tas plastik gede yang isinya penuh.
"WIH, banyak banget belanjanya?!" kata Papap kaget.
"LAH, tadi katanya disuruh belanja?!" jawab saya.
"Jangan kemana-mana dulu. Kan kamu yang pake mobilnya jadi kamu ikut milih."
Kami ke rak peralatan mobil. Ketemu bendanya.
"Yang mana?"
"Gak ada yang cakep."
"Namanya juga stir."
Saya mikir. Iya juga sih.
"Yang abu-abu ini aja ya?"
"Gak mau. Banyak tonjolannya. Pegel."
"Yang ijo?"
"Gak mau. Norak."
"Yang coklat?"
"Itu lebih norak."
"Ya udah kalo gitu yang ijo." Papap berdiri bertolak pinggang mengagumi rak itu.
Saya menyerah berkomentar. Gak penting juga lagian.
"Yah, harganya 30 ribu!" seru Papap.
"Kenapa? Kemahalan?" tanya saya gak ngerti.
"Enggak. Aku gak bawa cash. Malu kalo pake card cuma bayar 30 ribu. Kamu belanja lagi deh..."
Sebelum dia berubah pikiran, saya cepat-cepat melangkah ke tempat lain.
5 menit kemudian, saya mulai sibuk.
Papap juga masih sibuk.
20 menit. Saya masih sibuk.
Papap gak kelihatan lagi.
30 menit. Saya tetap sibuk.
Papap gak kelihatan.
Hampir 1 jam. Saya masih sibuk.
Papap gak kelihatan.
1 jam 30 menit. Saya selesai sibuk.
Papap gak kelihatan.
100 menit kemudian, saya berjalan dari ujung ke ujung.
Papap gak kelihatan.
Hampir 2 jam, saya masih berjalan dari ujung yang lain ke ujung yang lain.
Papap masih gak kelihatan.
2 jam, saya masih berjalan muter-muter.
Papap gak kelihatan dan saya dihampiri penjaga toko laki-laki yang sudah sejam memperhatikan saya.
"Ada yang bisa dibantu, Bu?"
"Ada."
Penjaga toko tersenyum manis. "Mencari apa?"
"Mencari suami saya."
Senyumnya langsung hilang.
Papap saya temukan sekitar 15 menit setelahnya, beserta selusin miss calls dari saya.
"Iya, hpnya di silent."
"Belanja apa?" tanya Papap.
Saya tunjukin tas plastik gede yang isinya penuh.
"WIH, banyak banget belanjanya?!" kata Papap kaget.
"LAH, tadi katanya disuruh belanja?!" jawab saya.
ngapain aja si papap selama 2 jam ?? di silent lagi..wah bahaya nih..
gak mungkin lah liat-2 toko.. males+capek...
ikut meriksa gudang kali ..
ato dapat kenalan kali atao..
rendevous kali ya. hehehe.
(kompor mode: ON)
wah wah wah...
papap ngapain yah itu,,
huehueheuheu,,
**ikut2an ngomporin...
lumayan, beli stir bonus belanjaan ya mamam...he..he..
salam kenal...
hahahaha... hebat banget tuh si papap bisa sangat sabar menunggu selama itu. Tapi bener juga ya, ngapain aja dia selama itu? kekekekek...