Saturday, February 21, 2009

No Longer Secret

Sudah jamak memang kalau seorang penulis menggunakan nama alias pada setiap tulisannya. Alasannya macam-macam. Dari yang ingin bebas dari gangguan permintaan tanda tangan (atau kritik di depan mukanya) sampai yang punya double personalities.

Sewaktu saya pertama kali menghasilkan tulisan yang diterbitkan (waktu itu di majalah), saya ditanya oleh Chief Editor saya waktu itu. "Mau pake inisial apa?" Lalu, muncullah nama baru saya (yang sebenarnya cuma nambah-nambahin koleksi nama saya karena seringnya orang mengubah-ubah panggilan buat saya). Ada dua nama yang akhirnya terpakai: satu inisial DM yang saya gunakan setiap kali mengedit tulisan orang, dan satu lagi nama Mariskova yang saya pakai setiap kali saya menulis artikel sendiri. Dari pertama kali saya memakai nama Mariskova, tidak ada orang/pembaca yang percaya kalau itu nama memang asli nama saya sendiri.

Kenapa sih saya harus memakai nama yang bukan nama panggilan a.k.a nama ngetop saya?Jawabannya karena (waktu itu) saya tidak mau murid-murid saya tahu saya lah penulis artikel itu. Alasannya adalah karena kadang-kadang saya meminta mereka menjadi responden majalah saya. Lah, kalau mereka tahu saya yang menulis, jawaban mereka malah jadi aneh, sok jaim. Sejak itulah, Mariskova menjadi my signature name

Setelah itu, saya mulai coba-coba ikut menulis keroyokan untuk sebuah buku dan saya kembali menggunakan nama M itu. Ini bukan karena saya masih ingin ngumpet dari murid saya atau dari orang-orang yang kenal saya, tapi benar-benar karena nama itu sudah jadi trademark aja. Lagipula, bagaimana mungkin saya bisa berniat bersembunyi di balik nama itu karena toh saya punya blog ini yang semua orang bisa tahu?

Setelah 3 buku keroyokan dan 2 novel pribadi terbit, konsistensi saya menggunakan nama Mariskova makin teguh kukuh berlapis baja walau orang-orang masih berpikir itu hanya nama alias saja. Banyak juga orang yang berpikir saya sengaja bersembunyi di balik nama itu supaya orang tidak tahu siapa penulis sebenarnya. Alasan yang kurang tepat karena semua teman saya sejak SD sampai kuliah hapal benar nama itu (secara jarang ada orang punya nama belakang model begitu). Perkara saya gak pernah ngiklanin ke tetangga sebelah rumah atau ke orang tua temannya Hikari kalau saya ini penulis kan beda urusan. Ntar dibilang belagu lagi hehehe....

Nah, belakangan ini ternyata ada fenomena aneh di kantor saya.
99% manusia di kantor saya tadinya tidak tahu bahwa saya ini penulis dan sudah menerbitkan novel. Ini juga bukan karena saya sok ngumpet. Lah kan di kantor saya digaji jadi guru, masa' saya tiba-tiba beralih profesi jadi penulis?! (ngeles dot kom) Lagipula, novel saya (dengan nama saya dicetak gede-gede) itu dijual di toko buku terbesar di Asia Tenggara yang jaraknya cuma selemparan kolor dari kantor saya. Lagipula lagi, blog ini kan sudah ada dari 2005 dan saya selalu memberitahu para hadirin tentang kehadiran novel saya.

Lalu kenapa bisa, 99% manusia kantor saya tidak tahu?
Jawabannya sederhana: mereka memang pengunjung setia toko buku, tapi buku-buku yang mereka baca selalu yang tentang ngajar-mengajar. Daaaaaaan, mereka terlalu sibuk untuk ikutan virus ngeblog hahahahaha...
Jadi, ketika minggu lalu seorang teman saya terlihat atau disengajain terlihat membawa novel saya ke kantor, sontak terjadi kehebohan di beberapa cabang! Apalagi setelah ada sebuah foto terpampang di fesbuk! Lalu sebuah tuduhan mengarah kepada saya: "Ngapain lo rahasia-rahasia segala kalo elu udah nulis buku?!"

Lah?

Tapi setidaknya saya bersyukur. Bersyukur karena saya sempat punya lebih dari 2 tahun yang damai tanpa dikenali oleh orang-orang sekantor saya. Antusiasme mereka ternyata merusak mood.

Untuk Je, take it from me. DO NOT LET THEM KNOW YOU WRITE WHAT YOU WRITE! (I still link you here publicly though hahaha)

7 comments:

  1. Kalo gue mungkin akan membelalak dan bilang, "Where've you been?" Btw, fotonya guyub sekaleh. :-)

    ReplyDelete
  2. Haha ceritanya lucu nih .... reaksi orang2 bisa buat inspirasi nulis juga kali.

    ReplyDelete
  3. hahahaha. tulisan lo bagus bgt, kop. tapi knp ya gw lebih care ke pose gw disitu. pose nge-fans banget. oia, karena lo uda buka2an soal lo jadi penulis, napa g buka2an sekalian soal bisnis odong2 lo? napa disembunyiin? the world has the right to know!!!

    ReplyDelete
  4. Pura-pura gak baca blog ini, ah...

    ReplyDelete
  5. woooo....temen2 kantor baru tau? trus mbak, dimintain tanda tangan ga? hahaha! *semoga comment saya ga merusak mood*

    ReplyDelete
  6. salut buat si ibu satu ini yang bisa menghindar dari godaan untuk narsis... :-) kalo aku waktu pertama kali nulis artikel ditanya juga sama editornya, mau pake nama asli apa initial, jeulas pilih nama asli, sa lengkap-lengkapne.... eh... di kemudian hari ternyata lumayan juga tuh si artikel-2 membantu untuk ngelamar kerjaan, he he he...:-) keep productive ya bu.... !! berminat juga mengambil to Tokyo to love nya kalo aku ke toko buku nanti....

    ReplyDelete