Happy New Year, Guys!
Saturday, December 31, 2005 by Mariskova
Tuesday, December 27, 2005 by Mariskova
Sampai hari ini, seenggaknya sebelum penjelasan Kobayashi-san, gw taunya Jepang itu homogen: etnisnya, budayanya, bahasanya, dsb dll. Hampir benar! Ternyata, kehomogenan Jepang itu karena buatan -atau, bahasa lainnya, reinforced lah. Hadirin sekalian tau Ainu? Yang katanya etnis asli Jepang? Nah, ternyata, orang-orang Jepang yang sekarang menyebut dirinya dengan Nihonjin atau orang Jepang, bukan, sekali lagi, bukan keturunan Ainu!Posted in: | 0 comments | |
Monday, December 26, 2005 by Mariskova
Sudah dekat akhir tahun berarti sudah musimnya orang-orang bikin rangkuman akhir tahun atau resolusi tahun baru. Macam stasiun tivi lah. Terus terang, gw gak tau harus bikin yang mana, karena... begituuuuuu banyak yang harus ditulis nantinya. Daripada bikin hadirin sekalian tertidur pulas di depan blog gw (hayah!) dan bikin si murid satu ini komentar tentang me being narcissistic (helloooo... me? narcissistic? dari dulu lage! hehehe...), akhirnya tulisan edisi spesial akhir tahun gw berjudul Tahun dengan Ternyata. Isinya? Penemuan Ternyata-ternyata gw di tahun 2005.

7) Ternyata gw bisa jadi full-time mom dan full-time housewife tanpa sekalipun pernah merasa pengen bunuh diri, seperti yang dikuatirkan banyak teman di kampung kekekekeksss.... Kecuali bagian harus memasak saat tidak mood, dan harus memaksa Hikari saat tidak sabar, gw sedang menikmati hidup!
10+) Ternyata, gw bisa juga jadi blogger! :) Berbekal rasa penasaran, rasa berhutang karena nelantarin blog Papap, rasa terimakasih karena udah dibikinin blog dan disemangati ngeblog oleh teman-teman, gw udah ngeblog selama 9 bulan! Malah sekarang udah punya keluarga blogger. Internet connection does matter, ternyata yak...
ternyata yang lain, silahkan penuhi komen dibawah ini ;b dan mungkin gw akan meneruskan dengan Ternyata Bagian II. Siapa tau tulisan panjang lebar tak ada juntrungannya ini bisa membuat anda mengantuk dan menyembuhkan penyakit insomnia anda...Posted in: | 0 comments | |
Sunday, December 25, 2005 by Mariskova

Posted in: | 0 comments | |
Monday, December 19, 2005 by Mariskova
Barusan, stasiun TV Jepang mengangkat berita tentang Flu Burung. Didalam berita itu muncul liputan dari Jakarta, Indonesia. Flu burung ini ternyata ditelusuri sampai ke tanah airku tumpah darahku. Plus, statistik yang menyatakan bahwa korban terbanyak berasal dari Indonesia(!). Lalu ada gambarnya peternakan ayam dan orang-orang (yang kayaknya dari pemerintah) lagi membakar unggas. Trus ada foto sepasang suami istri, yang istrinya jadi korban (meninggal) flu burung. Si suami kemudian diwawancara, berikut dokter, dan seorang ahli.Posted in: | 0 comments | |
by Mariskova
Yup, right! I got that confirmed by this year's winter, and it's not even snowing yet :(Posted in: | 0 comments | |
Tuesday, December 13, 2005 by Mariskova
Kalo ada orang-orang yang sehari-hari bergaul sama gw (read: temen kantor) baca judul postingan ini, pasti bakal komentar, "Dooh, baru tau?!"
Lalu, pada jaman yang sama gw keluar dari kantor satu. Terus jadwal gw jadi: pagi-training guru, siang-les bahasa, atau sore-kuliah. Alhasil, tiap pagi training gw datang ke kelas dengan kopi di tangan. Oh, ya, kopinya udah ganti jadi yang canned-coffee. Dingin. Beberapa minggu pertama, gak ada yang komen. Di tengah-tengah training, ada salah satu trainer yang akhirnya gak tahan juga dan 'mempertanyakan' keberadaan kopi gw.
terhadap merek-merek kopi instan terkenal di meeting-meeting. Tau dong, mereknya. Akhirnya, gw menjatuhkan pilihan mencandu pada kopi kaleng Arabica Espresso. Kopi ini waktu awalnya keluar, harganya muahal dan jarang mejeng di warung-warung sederhana. Untungnya, ada temen gw yang hobi ngider ke supermarket. Dia jadi penyalur kopi gw sampe gw cabut dari Indo kemaren ini. Dia selalu nyariin kopi gw itu di tempat yg paling murah, dan sekali beli sekaligus 10 - 15 biji. Tergantung berapa lama dia akan kembali ke supermarket itu. Duh, gw berutang budi dan kopi sama temen satu ini.Posted in: | 0 comments | |
Sunday, December 04, 2005 by Mariskova

The presenters were Indonesian (of course!), Bangladeshi, Myanmar, Mongolian, Kenyan, and Chinese. Can you find them?
Thanks to my friends in Blogfam for your info on how to give this kind of presentation. Special thanks to Pak Le' for your info on the websites.
note: foto udah digedein atas permintaan pemirsa;b
Posted in: | 0 comments | |
by Mariskova
For a couple of months, Hikari has begun to like one Japanese superhero: Ultraman. You probably have ever seen it. He likes it so much that he owns T-shirts, books, toys, chocolates that picture Ultraman all over them. He also owns the monsters, and likes to pretend that Ultraman and himself are fighting the monsters. He can kick like Ultraman, punch like Ultraman, jump like Ultraman, he even sings like Ultraman:( He remembers all Ultraman types and which monster fights with which Ultraman... and he is only 3!
'museum'. You can read the story about our trip to Bandai museum in Hikari's blog :) I also managed to pose with some of Bandai's collections...




Posted in: | 0 comments | |
Saturday, November 26, 2005 by Mariskova
TV Stations lately have been showing commercials about the running of Yamato movie. Yamato is a Japanese battleship in 19451 which was one of the largest ships ever built. It was also designed to be superior to any ship the US was likely to produce. This movie particularly tells about the lives of the Yamato soldiers. Historically speaking, the ship was destroyed by the American planes less than halfway from mainland Japan to Okinawa on April 7, 1945. Over 400 thousands officers died and only 269 men survived.
Uff, what a tough business here. Nowadays, making someone a hero is not so simple. The qualifications are open for debate. You can't directly become a hero because you have eliminated an enemy, because, who defines enemy? Who defines a hero?
Posted in: | 0 comments | |
Tuesday, November 15, 2005 by Mariskova
So, yesterday, I took Hikari with me to go sightseeing. No cold, cough, headeache, not even freezing temperature could stop me. Besides, I didn't have to go far. It's just a road down below the dorm. FYI, the dorm, which is surrounded by a small forest, is at the hill's highest level. Just opposite the dorm area there is a small road down to a vast sport area. See the picture on the left? That's the view of the road from the front of the dorm. The area below consists of jogging track, baseball, football, tennis, and badminton fields and many others -which I didn't have time to discover since the area is very very big. The surrounding forest mostly is still dark green, but the trees around the compound are already changing color.






Posted in: | 0 comments | |
Wednesday, November 09, 2005 by Mariskova
Posted in: | 0 comments | |
Tuesday, November 08, 2005 by Mariskova
Beberapa waktu yang lalu, selagi iseng mencet-mencet tombol remote control TV untuk nyari film pendamping nyetrika, gw terkejut senang karena nemu film ini: California Highway Patrol alias CHIPs. Bukan yang seri, tapi yang versi film TV panjang (2 jam).
soundtracknya, nama asli pemainnya, sampai gambar pembukanya. Pokoke mereka ini one(s) of my childhood heroes selain Voltus V. I grew up with them... Posted in: | 0 comments | |
Monday, November 07, 2005 by Mariskova

Posted in: | 1 comments | |
Sunday, November 06, 2005 by Mariskova
Pada liputan hari Ha min satu baru terasa kehebohannya. Alhamdulillah, masakan saya tidak ada yang gagal. Sambal goreng ampela dan lontong yang disiram sayur godog plus kerupuk menjadi hantaran lebaran untuk tetangga-tetangga yang bertakbiran hari ini. Mudah-mudahan orang-orang Bangladesh itu senang dengan makanan idaman Papap. Amien. Ada rasa bagaimana gitu dengan bisa membuat hantaran lebaran seperti di kampung dulu...
Sebelum beduk buka untuk yang terakhir kalinya tahun ini, masakan sudah siap dihantar. Papap dan Hikari menjadi kurir. Dan ketika misinya sudah berlangsung dengan sukses, Hikari berseru riang, "Yatta!" (baca: horee)

Laporan selanjutnya adalah pada acara persiapan bepergian kita ke Tokyo malam takbiran itu. Berhubung di Honjo tidak ada acara shalat Ied besar-besaran, para manusia Indonesia di Honjo yang cuma berjumlah 7 orang plus 3 bocah bayi, sepakat untuk ikut sholat Ied di Tokyo. Warga Indonesia di Jepang (atau seputaran Tokyo lah) bersholat Ied di Sekolah Republik Indonesia Tokyo atau SRIT. Berhubung sholat Ied berlangsung pagi, yang artinya kalau jalan dari Honjo kami harus berangkat subuh ke Tokyo naik kereta kurang lebih 2 jam, maka kami memutuskan untuk menginap di rumah sepupu saya tercinta di Tokyo. Malam takbiran kami naik bis kampus ke Tokyo bersama teman-teman. Sampai di tujuan sudah jam 10 malam. Hikari sudah pulas, tapi mami, papi, bude Ita, dan teman-teman nguobroul dulu sampai mitnait... Kebiasaan jaman kemping dulu. Pagi-pagi sekali, di hari Lebaran yang indah ini, Papap sudah 'sibuk' membangunkan kita. Hmm... jadi inget emak di kampung... Alhamdulillah, walau dingin, cuaca lumayan terang.
Liputan pindah lokasi ke stasiun kereta Meguro. Begitu turun, kami yang berjumlah 5 orang plus Hikari bertemu dengan saudara-saudara setanah air lainnya. Sewaktu sedang menghitung waktu, apakah mau jalan ke SRIT atau naik bis (dan saya berpikir naik taksi!), serombongan orang berpakaian muslim menyapa, "Gak cukup waktunya, Mas, kalau jalan. Rombongan yang sebelumnya juga nyetop taksi disini tadi." (Duh, bahasa Indonesia jadi terasa indah disini... ihiks) Maka kita naik taksi bersama rombongan kenalan baru tadi. (Hore!!! kata saya) Ternyata, pemandangan di sepanjang jalan dari stasiun kereta Meguro ke SRIT, ditandai dengan ularan manusia Indonesia yang berjalan menuju SRIT. Pemandangannya agak-agak fenomenal karena kebanyakan berpakaian muslim dan berpeci. Orang-orang lokal pun sampai menengok dua kali melihat pemandangan ini. Sayang, saya tak sempat memotret. Jangan marah ya...
Wah, SRIT sudah penuh! Satu gedung dan halamannya dipenuhi orang-orang yang hendak sholat Ied. Saya sedang tidak bisa sholat, maka saya menjaga Hikari di pintu gerbang SRIT.

Sementara menunggu Papap sholat Ied, saya menjadi oberver sejati. Orang-orang Indonesia berbaju muslim tradisional, berkemeja koko, bercampur dengan orang-orang Indonesia berbaju winter, dan juga dengan orang-orang non-Indonesia yang berbaju juga. Saya, yang sudah beberapa hari bingung mau pakai baju apa: antara pengen back-to-kampung mode dengan males-ribet mode, sungguh kagum dengan orang-orang yang masih mau berepot ria dengan baju tradisionalnya. Dan, pecinya itu looohh... gak ada yang ngalahin euphoria melihat banyak orang berpeci disini.
Sholat Ied mulai tepat jam 9 pagi. Selesai sholat, makanan tradisional Indonesia sudah disiapkan. Saya tidak ikut mencicipi antara lain karena pekarangan SRIT yang penuh orang dan ada kewajiban lain menunggu: keliling lebaran ke rumah-rumah orang. Ini kewajiban yang pertama kali saya rasakan sebagai istri seorang Papap yang pegawai pemerintah ;p Secara kantor Papap punya cabang di Tokyo, gitu looh... Kunjungan pertama bersama rombongan kantor Papap adalah ke KBRI. Dari mobil yang membawa kami ke KBRI, saya melihat kelompok-kelompok orang Indonesia yang berjalan balik ke arah KBRI. Berjalan mengular, seperti pagi tadi. Padahal dari SRIT ke KBRI jaraknya
cukup jauh. Ah, nikmatnya kebersamaan. Jalan jauh pun tak terasa. Di KBRI, keluarga Dubes sudah menunggu. Selesai bersalaman, masakan Indonesia yang berlimpah telah terhidang. Sekedar menyicipi opor ayam dan teman-temannya, nikmat sekali. Sayangnya pas waktunya berpose, Hikari sudah mulai lelah. Beginilah jadinya. Hih!
Sebenarnya, laporan dari KBRI bukan akhir dari acara lebaran hari ini. Tapi highlight dari lebaran di Tokyo adalah pada pemandangan orang-orang Indonesia yang membentuk ular-ularan panjang dari stasiun ke SRIT lalu ke KBRI. Ular-ularan yang mampu membuat orang-orang lokal melongok bertanya-tanya, mengira-ngira. Nilai yang saya lihat dari kaca mata saya adalah adanya kemauan untuk menjalin kebersamaan di antara manusia-manusia Indonesia di negara orang, dengan ke-Indonesia-annya yang tetap dengan bangga disandang, walaupun untuk sekedar berbaju koko dan berpeci, seorang teman sempat dihampiri polisi lokal di stasiun kereta...
Selamat Lebaran, saudara-saudara setanah air. Sekian laporan lebaran dari Tokyo masih bersama saya. Semoga hari Lebaran anda seindah hari Lebaran kami disini...
Posted in: | 0 comments | |
Monday, October 31, 2005 by Mariskova

Posted in: | 0 comments | |
Copyright 2007 | All Rights Reserved.
MistyLook made free by Web hosting Bluebook. Port to Blogger Templates by Blogcrowds