Harry Potter and Yesterday
Monday, December 24, 2007 by Mariskova
Melihat iklan akan (atau sudah?) diterbitkannya Harry Potter 7 versi Bahasa Indonesia, saya jadi terkenang masa seminggu penuh emosi dan debaran jantung di pantai Carita saat saya berjuang membaca edisi terakhir Harry.
Secara itu novel terakhir, rasa penasaran ingin menghabiskan cerita bercampur dengan rasa sayang gak akan ketemu si Harry lagi seumur hidupkuh (hayah). Dan -ini dia!- ketika saya sampai di bagian akhir, saya merasa... kalau pake bahasa Nenek ini... ejakulasi dini: tiba-tiba saya harus berhadapan dengan Harry yang sudah married dan punya anak 3!
Rasanya seperti ketemu lagi dengan temen SD yang tiba-tiba berubah jadi guanteng luar biasa, lalu pas pertemuan terakhir dia bilang, "liat deh foto istri dan anak-anak gue!"
Ngaruh banget endingnya terutama kalau kita berstatus jomblo.
Gak rela! Gak rela!
Teriak saya waktu itu ke sesama pembaca Harry yang saya kenal.
That's not Harry that I know!
That's not Harry that I've come to love!
That's not Harry that I grew up with!
"People change, De'!" kata seorang teman yang melihat saya uring-uringan atas perubahan si Harry.
"Not that instant!" jawab saya waktu itu dengan ndableknya.
"Well, sometimes it is. Look at you! You've become more insane in just a week!"
Harusnya saya mendengarkan nasihat sang teman tadi. Karena bila saja hati ini mau mendengarkan, saya tidak akan sesedih belakangan ini. Saya tidak akan memakai kaca mata yang sama dengan tiga tahun lalu saat memandangi teman-teman yang berdiri dihadapan saya sekarang.
Pesan moral saya kali ini adalah ganti kacamata anda setidaknya dua kali setahun. If one month is 30 days, you'll never know what can happen to a person in a year.
gambar dari sini
Secara itu novel terakhir, rasa penasaran ingin menghabiskan cerita bercampur dengan rasa sayang gak akan ketemu si Harry lagi seumur hidupkuh (hayah). Dan -ini dia!- ketika saya sampai di bagian akhir, saya merasa... kalau pake bahasa Nenek ini... ejakulasi dini: tiba-tiba saya harus berhadapan dengan Harry yang sudah married dan punya anak 3!
Rasanya seperti ketemu lagi dengan temen SD yang tiba-tiba berubah jadi guanteng luar biasa, lalu pas pertemuan terakhir dia bilang, "liat deh foto istri dan anak-anak gue!"
Ngaruh banget endingnya terutama kalau kita berstatus jomblo.
Gak rela! Gak rela!
Teriak saya waktu itu ke sesama pembaca Harry yang saya kenal.
That's not Harry that I know!
That's not Harry that I've come to love!
That's not Harry that I grew up with!
"People change, De'!" kata seorang teman yang melihat saya uring-uringan atas perubahan si Harry.
"Not that instant!" jawab saya waktu itu dengan ndableknya.
"Well, sometimes it is. Look at you! You've become more insane in just a week!"
Harusnya saya mendengarkan nasihat sang teman tadi. Karena bila saja hati ini mau mendengarkan, saya tidak akan sesedih belakangan ini. Saya tidak akan memakai kaca mata yang sama dengan tiga tahun lalu saat memandangi teman-teman yang berdiri dihadapan saya sekarang.
Pesan moral saya kali ini adalah ganti kacamata anda setidaknya dua kali setahun. If one month is 30 days, you'll never know what can happen to a person in a year.
gambar dari sini
eh, pesan moral dikau sama persis kayak ucapan selamat natal dan taun baru gue via email ke orang-orang.....
btw: eh bok, kok gue tiba2 dapet notifikasi buat blog dmfm ya? i don't know what happen aye naon-nye. do you have any idea?
iya ya....tiba2 udah 19th kemudian aja tuh si Harry...
weh,,anak tiga? hatrick dong si harry,,haha
Hi Dev ... lama juga gw ngga blogwalking.. dan blog gw jgua sempet terbengkelai selama sebulan heheh.
Wah akhir HarPot yang mereka2 pada jadi gede dan punya anak buat gw sweet sekale ... akhirnya hidup mereka normal juga deh gtiu heheh.
Waduh lagi sedih banget ya ... semoga udah ada titik terang sedikit ya.. *hugs*