Imej

Mungkin memang bukan salah anak-anak ketika setiap kali ditanya cita-citanya selalu menjawab PD, "jadi dokter!"
Dokter.
Di mata mereka (dan kita?), dokter itu hebat, tau segala-gala, bisa bikin penyakitnya hilang, tempat papa-mama bertanya (kadang-kadang pakai nangis juga), kelihatannya pintar, penampilannya necis, bla bla bla...
Setidaknya saya harus setuju tentang penampilannya necis. Berjubah putih pulak! Semua dokter yang saya lihat/kenal setidaknya memang necis. Hampir semua.

Saat itu saya sedang duduk di ruang tunggu RS menunggu giliran untuk dipanggil. Dokter yang saya tunggu belum datang juga. Saya sendiri belum pernah lihat tampang si dokter. Lalu, seorang laki-laki setengah baya dengan wajah kuyu berkulit gelap rambut acak-acakan, berkemeja lecek warna coklat luntur dan celana abu-abu muncul. Sembari lewat di depan para pasien -termasuk saya- dia menatap orang-orang yang sedang menunggu satu persatu. Begitu giliran saya, wajah butek saya (akibat kelamaan menunggu) langsung berkerut-kerut sembari melotot memberi pesan singkat, "apa lu liat-liat?!"
Laki-laki itu kemudian masuk ke ruang praktek dokter di depan saya. Belum sempat saya bereaksi, si suster memanggil nama saya untuk masuk.
"Silahkan, bu."
"Memang dokternya sudah dateng, sus?"
"Sudah."
"Kapan?"
"Barusan."
"Hah? Yang mana?"
"Yang baru aja masuk!" kata si suster heran.
Mampus gue!

Pesan moral saya kali ini: dokter belum tentu memakai jubahnya kemana-mana...

Sekali Lancung...

Setelah 2 minggu tidak masuk kantor, seorang teman mengirimkan saya sms dengan nada prihatin. Tulisan singkatnya, "are you really seriously ill?"

Spontan saya meringis. Antara nahan meriang dan nahan harga diri yang jatuh ke kaki.
Bukannya gak menghargai pesan prihatin si teman. Tapi pilihan kata 'seriously ill' sungguh berkesan banget di hati...
Sebagai usaha untuk bercermin, saya pikir ini pasti gara-gara catatan medis saya yang merah melulu. Setelah sebulan sebelumnya masuk RS gara-gara usus buntu, bulan ini saya masuk RS lagi. Anyone wouldn't take your medical reason seriously after so many in-and-outs of the hospital. Sekali lancung ke ujian...

Sebenarnya, teman-teman di kantor sudah sering ngehina-hina saya.
Kalau orang-orang di kantor pada bergantian masuk RS karena demam berdarah, mereka berkomentar lain pada saya.
"Ah, kalo elu masuk RS, gue udah tau deh diagnosanya. Elu paling tipus lagi tipus lagi."
Sial! Tapi benar!
Mereka malah nambahin satu kalimat menakutkan buat saya.
"Kata orang, kalo udah 5 kali sakit tipus, elu bisa mati, tau!"

Yang membuat saya tambah tertohok adalah (dan ini gak ada hubungannya dengan sms si teman itu) dua hari sebelum saya balik dirawat di RS, Hikari baru saja pulang dari dirawat di RS juga selama seminggu!
Iya, dia juga sampai 2x dirawat.
Si Mami bilang saya kena bad karma. Ya, beliau memang sangat suportif.
Bad karma karena sewaktu si Mami nyuruh saya menunda pindahan rumah ke bulan Juni, saya ngeyel dan menolak mentah-mentah.
Akibatnya -kata si Mami- saya, Hikari, Papap, Hikari lagi, saya lagi, masuk RS lagi.
Saya bilang pada beliau.
"Ini bukan bad karma. Ini namanya disumpahin ibu sendiri."

Baru seminggu ini saya masuk kembali ke kantor.
Hari pertama masuk saya langsung disalami oleh seluruh karyawan.
Tentu disertai kalimat, "ternyata lama gak ngeliat elu bikin kangen juga!"
Yang tentu saya jawab, "yang gak jenguk gue, bukan temen!"
Hari pertama itu diakhiri dengan kalimat penutup.
"Sori ya gak jenguk. We thought it was nothing serious."
"........"

Sempurna

Sempurna
-Andra & The Backbone-

Kau begitu sempurna
Di mataku kau begitu indah
Kau membuat diriku akan selalu memujamu
Di setiap langkahku ku kan selalu memikirkan dirimu
Tak bisa ku bayangkan
Hidupku tanpa cintamu

Janganlah kau tinggalkan diriku
tak kan mampu menghadapi semua
Hanya bersamamu ku akan bisa
Kau adalah darahku
Kau adalah jantungku
Kau adalah hidup ku
lengkapi diriku
oh sayang engkau begitu sempurna .. sempurna

Kau genggam tanganku saat diriku lemah dan terjatuh
kau bisikkan dan hapus semua sesalku

Janganlah kau tinggalkan diriku
tak kan mampu menghadapi semua
Hanya bersamamu ku akan bisa
Kau adalah darahku
Kau adalah jantungku
Kau adalah hidup ku
lengkapi diriku
oh sayang engkau begitu sempurna .. sempurna

Kau genggam tanganku saat diriku lemah dan terjatuh
kau bisikkan dan hapus semua sesalku

Janganlah kau tinggalkan diriku
tak kan mampu menghadapi semua
Hanya bersamamu ku akan bisa

Kau adalah darahku
Kau adalah jantungku
Kau adalah hidup
ku lengkapi diriku oh sayang
engkau begitu sempurna .. sempurna

Hikari sayang,
Selamat Ulang Tahun.
You are unquestionably perfect.

Blogger Templates by Blog Forum