The Replacement

Yang pernah nonton film dengan bintang si ganteng-tiada-tara, Keanu Reeves, ini pasti bisa membayangkan sosok seorang replacement alias pemeran pengganti. Berdasarkan kodratnya, sosok seorang replacement punya ciri-ciri berikut: tidak dinantikan kehadirannya, tidak diinginkan keberadaannya, dan terutama tidak digila-gilai penampilannya. Kecuali, tentu saja, kalau si replacementnya adalah seorang Keanu Reeves, dan saya.

Di tempat saya mengajar, si replacement ini punya judul substitute teacher. Guru pengganti. Kalau ada seorang guru kelas yang berencana tidak masuk karena suatu hal, dia harus mencari substitute teacher. Pada prakteknya, seorang substitute teacher juga bisa berubah fungsi.

Bagaimana caranya bila anda seorang guru yang walaupun sudah mengajar sekuat tenaga semaksimal otak seluberan keringat sekeras lengkingan serigala selembut Andi Meriam Matalatta seseram kuntilanak, murid-murid di kelas anda masih 3B: Bengal, Bodo', dan Bener-bener males?

Bunuh diri?
Tidak ditanggung asuransi.
Jalan satu-satunya hanya menyewa si replacement alias substitute teacher.

Dan begini ini praktek yang terjadi di kantor saya itu:
"De, hari Senin gantiin gue ya."
"Apa pelajarannya?"
"Terserah elu."
"Yakin?"
"Banget. Yang penting, begitu gue masuk lagi hari Rabunya, mereka langsung cinta gue."
Percakapan tadi bila diterjemahkan bebas akan berbunyi seperti ini: Sebegitu menakutkannya dirimu, diriku akan terlihat sangat baik di mata murid-muridkuh. Mereka akan mikir ribuan kali kalau mau bertingkah 3B lagi.... or I'll send them to YOU.

Sisi kelamnya praktek ini adalah: Saya selalu dijadikan si replacement itu.
Ini juga gak di-cover asuransi.
Hanya atas dasar belas kasihan saja saya kerap menyanggupi permintaan semacam itu.
Dan, sisi cerahnya adalah: Persentase kesuksesan saya hampir 100%.
Ini, bukan karena saya itu bereinkarnasi menjadi siluman kuntilanak jadi-jadian begitu di dalam kelas. Kesuksesan saya sebenarnya karena saya tahu persis apa yang harus dilakukan saat menjadi si replacement. Dan dijamin, metode saya tanpa menggunakan darah tinggi dan sakit jantung. Karena dua penyakit itu terlalu mahal bila di-cover asuransi.

Begini ini metodenya:
1) Begitu masuk ke dalam kelas, sudah wajar bila seorang pengganti dicuekin murid sekelas. Mereka akan tetap ngobrol dan menatap merendahkan kepada diri si replacement. Yang harus dilakukan adalah menaruh tumpukan buku kita di meja guru dengan suara keras. Berbalik menghadap murid-murid. Mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru keras. Tersenyum. Dan berkata, "mulai detik ini, semua perhatian kalian hanya untuk SAYA." Jangan lupa melakukan semua hal tadi dengan sedramatis mungkin. Seorang guru memang dibayar untuk menjadi narsis.

2) Murid-murid itu tentu saja tidak akan menyerah secepat itu. Mereka -pertama- akan mengetes anda dengan menjawab pertanyaan atau instruksi anda dengan lelucon -yang berdasarkan pengalaman- tidak pernah lucu.
"What's the next problem?"
"Kembali ke... laptop."
"Wrong answer. Not funny, either."
Katakan fakta, dengan fakta.

Situasi lain:
"What is the topic of that paragraph?"
Smiling. Broadly. More than 30 seconds.
"Sorry. I need your answer, not your smile."
Katakan fakta, dengan fakta.

3) Kalau mereka tidak berhasil membuyarkan konsentrasi anda dengan leluconnya, mereka akan mengetes tingkat hipertensi anda. Dengan...

Mengobrol.
Solusi? Mudah. Bombardir si tukang ngobrol dengan pertanyaan demi pertanyaan.
"You. Number 1. Now, number 2. Next, number 3, you again. Number 4 too."
Pada pertanyaan ke lima, satu lirikan mata ke arah murid ini akan terbaca 'kapok?'.

Melawan.
"Okay, now, you answer number 10."
"Gak tau, Ma'am."
"Wrong answer. Try again. Number 10."
Selalu merespon dengan fakta.

Tambah kencang melawan.
"Can you answer number 10?"
"Gak tau."
"Okay, you can go outside and think of the answer of number 10. Don't return until you know the answer. That's the door." sambil tersenyum manis dan telunjuk anda menunjuk ke arah pintu.

4) Bila mereka tak tahu lagi harus beraksi apa, biasanya mereka akan beraksi diam dan mengubah satu kelas menjadi kuburan. Solusinya lebih gampang lagi.
"Well, then. If you don't want to answer, that means you already understand the lesson. The next thing to do when you understand the lesson is to TEST you."
Lalu berikan test. Test apapun.
Bila mereka protes, katakan, "what's it gonna be? Study the lesson with me, or have a test?"
Dijamin, anda akan mendapatkan kelas yang sangat antusias menjawab pertanyaan-pertanyaan anda.

5) Selalu gunakan nada rendah, selalu pasang tampang lurus tanpa riak, selalu tenang. Jangan pernah berteriak, apalagi menjerit. Tak perlu menghabiskan energi untuk pidato, ceramah tentang moral, atau marah-marah, karena pembayaran gaji tidak termasuk biaya pengobatan darah tinggi.

Kelima langkah di atas sudah dibuktikan keberhasilannya oleh diri saya. Semua guru yang saya gantikan pasti akan melapor, "thanks, ya, De. Murid-murid gue langsung menjerit 'Ma'am jangan gak masuk lagi dong lain kaliiii'.
Tapi tolong jangan bilang-bilang soal ini ke kolega saya dan boss saya. Saya takut kebanjiran order, kalau kolega saya tau. Kalau boss saya tahu, semester besok saya bakalan dikasih kelas-kelas bermasalah. Padahal, satu hal yang menjadi kelemahan metode saya itu adalah... kalau di semester berikutnya mereka menjadi murid saya. Susah kan jaim untuk satu semester!

7 comments:

    tante beneran guru ya?? guru sma? smp? sd? tk? :D

    jadi penasaran.. heihehei..

    eniwei, ini udah jadi rahasia umum.. nanti murid2nya udah pada tauuuu dehh.. :D

    jadi gag ngepek lagi.. :p

    untung gue bukan guru dan gabung ama dikau....hahahahh...trus kalo ada murid yg ngeblog dan baca trik elo, gimana ya?

    gue sebarin aaaaah, biar pada baca trik lo. :p

    ckckckck...mabk devi...ckckckckck,ngajarin anak gue entar ya mbak...;P

    On 8:49 pm, March 17, 2007 Anonymous said...

    uh, how i hated school ! hihihi...

    On 10:04 am, March 18, 2007 Anonymous said...

    Wah, patut dipelajari dan dikuasai, nih. Untuk bekal homeschooling anak-anak hihihi... (ngga pake jaim kali ye, defaultnya si emak ini emang rada galak sih).

    @aRdho: Tau ya ngga papa, tapi di kelas kan tetep harus dijalani, dan pertanyaan tetep harus dijawab :D Tak ada tempat sembunyi.

    On 10:23 am, March 26, 2007 Anonymous said...

    huahahahaha... gw langsung bayangin karikatur elo dalam pikiran murid2 lo itu.

    mungil-langsing, bersuara nyaring, bertampang bengis.. mungkin dgn sepasang tanduk, ekor, dan trisula :D

Blogger Templates by Blog Forum